- Penduduk kota metropolis Cina, Wuhan, disarankan tetap tinggal di dalam rumah setelah serangan kabut asap tebal memenuhi kota dengan 9 juta penduduk itu.
Para penduduk kota menggambarkan asap ini berwarna kuning dan hijau. Kabut asap datang tiba-tiba pada pagi hari sehingga orang-orang terpaksa buru-buru mengenakan masker, kata para saksi kepada AFP.
Kantor berita Xinhua mengutip departemen perlindungan lingkungan Provinsi Hubei bahwa, "Anak-anak, orang tua, dan mereka yang memiliki gangguan jantung atau penyakit pernapasan disarankan untuk tetap di dalam rumah."
Menurut Xinhua, pembakaran jerami adalah sebab terjadinya kabut asap ini, mereka membantah akan adanya kecelakaan industri di atau sekitar Wuhan. Rumor yang berkembang di internet mengatakan bahwa asap ini adalah akibat ledakan kompleks perusahaan kimia di timur laut kota.
"Saya melihat ke luar jendela kantor dan saya tidak percaya," kata Li Yunzhong.
"Pertamanya saya pikir ini mendung. Dalam 31 tahun saya hidup di sini, tidak pernah saya melihat sesuatu seperti ini. Kami sangat khawatir karena tidak tahu apa sebabnya."
Konsulat jenderal Prancis di pusat kota menyarankan orang-orang untuk tetap tinggal di rumah, menutup jendela, dan batasi penggunaan pendingin ruangan.
"Sumber dari kabut asap tebal yang menutupi kota Wuhan sejak pagi ini belum diketahui," tulis Konjen Prancis di situsnya.
"Aparat berwenang sudah menjanjikan informasi sesegera mungkin."
Menurut Xinhua, asap warna abu-abu dan kuning ini terlihat di tujuh kota di Provinsi Hubei, termasuk Wuhan. Polusi udara semakin parah terjadi di kota-kota di Cina dan aparat sering dituduh meremehkan parahnya permasalahan ini, terutama di Beijing.
Kualitas pengawasan udara menunjukkan konsentrasi partikel PM10 Wuhan ada di kisaran 0,574 mg per meter kubik, lebih tinggi tiga kali lipat dari rata-rata harian 0,150 mg.
Tetapi, departemen perlindungan lingkungan menyatakan tidak ada kecelakaan industri dan analisis menunjukkan peningkatan partikel karbon karena pembakaran bahan organik.
"Banyak petani yang memilih membakar tumbuhan sisa setelah panen," kata Xinhua.
Tetapi Li tidak percaya. "Tidak ada pertanian skala besar di wilayah kami."
Penduduk kota lain mengatakan pada AFP bahwa ia akan meninggalkan kota ini karena asap.
Wuhan adalah ibukota Provinsi Hubei dan pusat industri tempat banyak perusahaan asing membuka pabrik, termasuk grup otomotif Prancis PSA Peugeot Citroën.
Alstom juga memproduksi ketel untuk pembangkit listrik tenaga batu bara.
Lingkungan hidup di Cina sering menjadi korban polusi industri, sektor transportasi yang meningkat, dan minim perlindungan.
Statistik resmi udara bersih sering bertentangan dengan pemeriksaan udara independen, dan sering tidak dipercaya. (tm) Sumber
Para penduduk kota menggambarkan asap ini berwarna kuning dan hijau. Kabut asap datang tiba-tiba pada pagi hari sehingga orang-orang terpaksa buru-buru mengenakan masker, kata para saksi kepada AFP.
Kantor berita Xinhua mengutip departemen perlindungan lingkungan Provinsi Hubei bahwa, "Anak-anak, orang tua, dan mereka yang memiliki gangguan jantung atau penyakit pernapasan disarankan untuk tetap di dalam rumah."
Menurut Xinhua, pembakaran jerami adalah sebab terjadinya kabut asap ini, mereka membantah akan adanya kecelakaan industri di atau sekitar Wuhan. Rumor yang berkembang di internet mengatakan bahwa asap ini adalah akibat ledakan kompleks perusahaan kimia di timur laut kota.
"Saya melihat ke luar jendela kantor dan saya tidak percaya," kata Li Yunzhong.
"Pertamanya saya pikir ini mendung. Dalam 31 tahun saya hidup di sini, tidak pernah saya melihat sesuatu seperti ini. Kami sangat khawatir karena tidak tahu apa sebabnya."
Konsulat jenderal Prancis di pusat kota menyarankan orang-orang untuk tetap tinggal di rumah, menutup jendela, dan batasi penggunaan pendingin ruangan.
"Sumber dari kabut asap tebal yang menutupi kota Wuhan sejak pagi ini belum diketahui," tulis Konjen Prancis di situsnya.
"Aparat berwenang sudah menjanjikan informasi sesegera mungkin."
Menurut Xinhua, asap warna abu-abu dan kuning ini terlihat di tujuh kota di Provinsi Hubei, termasuk Wuhan. Polusi udara semakin parah terjadi di kota-kota di Cina dan aparat sering dituduh meremehkan parahnya permasalahan ini, terutama di Beijing.
Kualitas pengawasan udara menunjukkan konsentrasi partikel PM10 Wuhan ada di kisaran 0,574 mg per meter kubik, lebih tinggi tiga kali lipat dari rata-rata harian 0,150 mg.
Tetapi, departemen perlindungan lingkungan menyatakan tidak ada kecelakaan industri dan analisis menunjukkan peningkatan partikel karbon karena pembakaran bahan organik.
"Banyak petani yang memilih membakar tumbuhan sisa setelah panen," kata Xinhua.
Tetapi Li tidak percaya. "Tidak ada pertanian skala besar di wilayah kami."
Penduduk kota lain mengatakan pada AFP bahwa ia akan meninggalkan kota ini karena asap.
Wuhan adalah ibukota Provinsi Hubei dan pusat industri tempat banyak perusahaan asing membuka pabrik, termasuk grup otomotif Prancis PSA Peugeot Citroën.
Alstom juga memproduksi ketel untuk pembangkit listrik tenaga batu bara.
Lingkungan hidup di Cina sering menjadi korban polusi industri, sektor transportasi yang meningkat, dan minim perlindungan.
Statistik resmi udara bersih sering bertentangan dengan pemeriksaan udara independen, dan sering tidak dipercaya. (tm) Sumber
http://www.tiraimaya.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar