Selasa, 26 Juni 2012

Buku Raksasa Termahal di Dunia




Buku adalah salah satu media yang berisi gudang ilmu yang sudah ada sejak jaman dahulu kala. Selain itu, buku juga merupakan hasil karya tulis seseorang. Orang yang menulis karya tulis tersebut biasanya kita sebut dengan penulis atau pengarang. Para pengarang ini biasanya menuangkan apa yang ada dalam pikiran mereka ke dalam bentuk tulisan melalui sebuah buku. Namun, di zaman sekarang ini teknologi sudah berkembang. Sehingga buku – buku mulai ditinggalkan dan orang mulai beralih ke sebuah transformasi baru dari buku, yaitu buku digital. Namun, beberapa buku yang ditulis oleh orang – orang terkenal masih banyak diminati beberapa kalangan. Buktinya saja ada orang yang rela menghabiskan Rp 104 Miliar untuk sebuah buku. Penasaran buku apakah itu? Mari kita simak ulasan berikut.
bbc.co.uk
Buku seharga Rp 104 Miliar ini adalah sebuah buku raksasa berukuran 100 cm X 67 cm. Buku raksasa ini berisi gambar berwarna burung-burung dari seluruh dunia. Buku itu adalah buku karya dari John James Audubon, yang berjudul “Audubon’s Birds of America” atau Burung – Burung Amerika Audubon.
bbc.co.uk
Buku ini hanya berisi sedikit tulisan dan dipenuhi dengan gambar – gambar burung berwarna. Audubon sengaja melukis gambar burung – burung yang ada di bukunya sesuai dengan ukuran aslinya. Makanya, buku ini berukuran raksasa. Buku ini berisi 1000 gambar burung dari 500 spesies yang berbeda. Audubon memerlukan waktu 12 tahun untuk menyelesaikannya. Namun waktu yang sangat lama itu memang setimpal dengan apa yang dihasilkan Audubon. Lalu, mengapa Audubon sendiri sampai menghabiskan waktu hingga 12 tahun untuk menyelesaikannya? Apa keistimewaan buku tersebut?
rebeccanemser.com
pbs.org
old.post-gazette.com
Nah, yang membuat buku ini istimewa adalah proses pembuatannya. Jadi, Audubon sendiri harus memburu burung – burung yang ada dalam bukunya. Tentu saja burung – burung yang diburu Audubon ditembak mati. Setelah ditembak mati, Audubon pun menggantungnya untuk kemudian ia lukis di dalam bukunya itu. Audubon sengaja memburu lalu menggantung burung – burung tersebut agar ia dapat melukis anatomi tubuh burung – burung tersebut mirip dengan aslinya. Mulai dari bentuk, warna, hingga ukuran. Dapat Anda bayangkan bahwa semua burung yang ada di dalam bukunya diburu dan dibunuh terlebih dahulu sebelum digantung pada sebuah kawat oleh Audubon untuk dilukis!
mcq.org
greatmodernpictures.com
calacademy.org
artfixdaily.com
Audubon memburu burung – burung tersebut dengan menjelajahi benua Amerika. Audubon pun harus memperhatikan setiap gerak gerik dan tingkah laku tiap burung yang akan digambarnya.
Nah, setelah bukunya selesai dikerjakan, Audubon pergi ke Inggris untuk mencetak bukunya. Buku pertama Audubon terbit pada tahun 1830. Hingga kini, salinan buku langka tersebut hanya berjumlah 119 salinan. Dari 119 salinan ini, sebanyak 108 salinan dimiliki oleh museum – museum dan perpustakaan di seluruh dunia. Jadi hanya sebanyak 11 salinan yang dimiliki secara pribadi.
Buku Audubon ini terakhir dilelang di sebuah pelelangan buku, gambar, dan naskah di Sotheby, London. Buku karya Audubon ini dibeli oleh seorang kolektor asal Inggris dengan harga selangit. Kolektor tersebut adalah Michael Tollemache yang memenangkan lelang buku setelah menawar Rp 104 miliar (7,3 juta poundsterling). Walaupun buku seharga Rp 104 miliar tersebut hanya berbentuk salinan, namun Tollemache mengatakan bahwa buku ini harganya tidak ternilai. Salinan buku yang dibeli oleh Tollemache ini sebelumnya adalah koleksi milik mendiang Lord Hesketh. Lord Hesketh telah meninggal pada tahun 1955. Kabarnya, salinan ini adalah buku salinan paling mahal di dunia.(BBC/rei)


JADIBERITA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar