Rabu, 20 Juni 2012

Cina, Perintis Stasiun Luar Angkasa dari Asia



Cina, Perintis Stasiun Luar Angkasa dari Asia



Tiga astronot Cina, satu di antaranya perempuan, berhasil merapat pada modul ruang angkasa Tiangong 1, Senin kemarin. Ketiganya tiba menggunakan pesawat luar angkasa Shenzhou-9 yang bertolak dari Bumi sejak Sabtu, 16 Juni 2012.

Proses merapatnya Jing Haipeng, Liu Wang, dan Liu Yang, nama ketiga astronaut itu, memakan waktu kurang dari tiga jam. Sekaligus jadi pesawat berawak Cina pertama yang berhasil merapat di Tiangong 1. Dua usaha sebelumnya dilakukan hanya menggunakan kendali jarak jauh.

Ini juga menjadi sejarah buat Cina karena akan jadi negara ketiga di dunia yang merintis pembangunan stasiun luar angkasa internasional. Teknologi rumit dan memakan biaya besar dari stasiun luar angkasa sebelumnya hanya berhasil dilakukan oleh Amerika Serikat dan Rusia di tahun 1960-an. Sedangkan Cina menargetkan stasiun tersebut selesai pada 2020.

Momen krusial ini disiarkan langsung oleh media lokal Cina. Dalam tayangan, terlihat para astronot, termasuk Liu Yang, perempuan yang juga pilot Angkatan Udara Cina, melambaikan tangan ke kamera. Mereka dijadwalkan menjalani misi selama 13 hari dengan tugas terberat mengendalikan pendaratan pesawat di modul Tianging 1 secara manual.

Tiangong 1 diluncurkan sejak 2011 dengan bobot seberat 54 ton. Sedikit lebih ringan dibanding Skylab milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) di tahun 1970-an. Dan hanya seperenam ukuran dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang merupakan proyek gabungan dari lima badan antariksa di dunia, yaitu AS, Rusia, Jepang, Kanada, Eropa.

Negeri Tirai Bambu pertama kali meluncurkan manusia ke luar angkasa pada 2003. Dua tahun kemudian, dua astronot berhasil dilayangkan ke luar angkasa. Dan di tahun 2008, tiga astronot yang dikirimkan berhasil melakukan misi berjalan di luar angkasa.(NatGeo/ADO)
Liputan6.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar