Jumat, 29 Juni 2012

Berjalan Mampu Turunkan Risiko Kanker Payudara

 

 
Penyakit kanker adalah momok atau sesuatu yang menakutkan bagi semua orang. Semua kanker pasti mematikan, salah satu di antaranya yang mengancam kaum Hawa adalah kanker payudara.

Alhasil, para ilmuwan berlomba mencari berbagai cara untuk mencegah dan mengatasi penyakit yang banyak jenisnya itu. Salah satu yang berhasil ditemukan adalah berjalan kaki selama 1,5 jam setiap hari untuk membantu mengurangi risiko kanker payudara bagi perempuan.

Peneliti mengklaim berolahraga ringan selama 10 jam, termasuk berjalan kaki dan melakukan pekerjaan rumah tangga, dapat memotong kecenderungan terhadap penyakit tersebut pada segala usia secara drastis. Peneliti juga percaya kalau aktif secara fisik membantu mencegah pembentukan jaringan lemak serta mengurangi sel-sel dan jaringan lemak yang ada yang nantinya memicu munculnya tumor.
Untuk mendapatkan kesimpulan ini, peneliti membandingkan gaya hidup sekitar 3.059 perempuan usia 20-98 tahun, termasuk 1.504 wanita yang telah didiagnosis menderita kanker payudara.
Setiap partisipan diminta untuk merekam seluruh aktivitas fisiknya dalam seminggu, termasuk berjalan kaki, melakukan pekerjaan rumah tangga, bersepeda, dan jogging.

Dari situ peneliti menemukan bahwa partisipan yang berolahraga selama 10-19 jam selama seminggu memiliki kecenderungan untuk tidak didiagnosis kanker payudara hingga 30 persen. Jumlah ini sama dengan 1,5-3 jam setiap harinya. "Olahraganya tak perlu intens. Kamu tak perlu menjadi pelari marathon atau jogging di treadmill setiap hari," kata peneliti Laura McCullough dari University of North Carolina seperti dilansir Dailymail baru-baru ini.
"Aktivitasnya bisa seperti berjalan kaki, melakukan pekerjaan rumah tangga atau bersepeda," tambah Laura McCullough.

Namun hasil studi yang dipublikasikan di jurnal Cancer ini juga menemukan kalau manfaat olahraga untuk mencegah kanker payudara bisa saja tidak berhasil kalau cewek yang bersangkutan bertambah berat badannya. Sebab, cewek yang gemuk memiliki kadar estrogen dan testosteron lebih tinggi yang justru mendorong pertumbuhan tumor.

Hal ini senada dengan studi sebelumnya yang menunjukkan bahwa cewek yang kadar hormon estrogen dan testosteronnya tinggi berisiko mengidap kanker payudara 2-3 kali lebih banyak. (cumicumi@Jak)


Penyakit kanker adalah momok atau sesuatu yang menakutkan bagi semua orang. Semua kanker pasti mematikan, salah satu di antaranya yang mengancam kaum Hawa adalah kanker payudara.

Alhasil, para ilmuwan berlomba mencari berbagai cara untuk mencegah dan mengatasi penyakit yang banyak jenisnya itu. Salah satu yang berhasil ditemukan adalah berjalan kaki selama 1,5 jam setiap hari untuk membantu mengurangi risiko kanker payudara bagi perempuan.

Peneliti mengklaim berolahraga ringan selama 10 jam, termasuk berjalan kaki dan melakukan pekerjaan rumah tangga, dapat memotong kecenderungan terhadap penyakit tersebut pada segala usia secara drastis. Peneliti juga percaya kalau aktif secara fisik membantu mencegah pembentukan jaringan lemak serta mengurangi sel-sel dan jaringan lemak yang ada yang nantinya memicu munculnya tumor.
Untuk mendapatkan kesimpulan ini, peneliti membandingkan gaya hidup sekitar 3.059 perempuan usia 20-98 tahun, termasuk 1.504 wanita yang telah didiagnosis menderita kanker payudara.
Setiap partisipan diminta untuk merekam seluruh aktivitas fisiknya dalam seminggu, termasuk berjalan kaki, melakukan pekerjaan rumah tangga, bersepeda, dan jogging.

Dari situ peneliti menemukan bahwa partisipan yang berolahraga selama 10-19 jam selama seminggu memiliki kecenderungan untuk tidak didiagnosis kanker payudara hingga 30 persen. Jumlah ini sama dengan 1,5-3 jam setiap harinya. "Olahraganya tak perlu intens. Kamu tak perlu menjadi pelari marathon atau jogging di treadmill setiap hari," kata peneliti Laura McCullough dari University of North Carolina seperti dilansir Dailymail baru-baru ini.
"Aktivitasnya bisa seperti berjalan kaki, melakukan pekerjaan rumah tangga atau bersepeda," tambah Laura McCullough.

Namun hasil studi yang dipublikasikan di jurnal Cancer ini juga menemukan kalau manfaat olahraga untuk mencegah kanker payudara bisa saja tidak berhasil kalau cewek yang bersangkutan bertambah berat badannya. Sebab, cewek yang gemuk memiliki kadar estrogen dan testosteron lebih tinggi yang justru mendorong pertumbuhan tumor.

Hal ini senada dengan studi sebelumnya yang menunjukkan bahwa cewek yang kadar hormon estrogen dan testosteronnya tinggi berisiko mengidap kanker payudara 2-3 kali lebih banyak. (cumicumi@Jak)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar