Sabtu, 21 Juli 2012

Kebutuhan Gizi Lanjut Usia

 
 
Kebutuhan gizi lanjut usia seharusnya menjadi perhatian utama. Perkembangan fisik yang terus menurun, seharusnya di topang oleh pemenuhan kebutuhan gizi yang seimbang dan tertatur. Gizi lanjut usia sangat menentukan cepat tidaknya seorang lanjut usia mengalami penuruan fisik, ataupun penurunan psikis.
Lanjut usia adalah sebuah proses yang ditandai dengan penurunan berbagai fungsi organ dan perubahan fisiologis tubuh.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi Lanjut Usia
  1. Berkurangnya kemampuan mencerna makanan --- akibat kerusakan gigi atau ompong.
  2. Berkurangnya indera pengecapan mengakibatkan penurunan terhadap cita rasa manis, asin, asam, dan pahit.
  3. Esophagus/kerongkongan mengalami pelebaran.
  4. Rasa lapar menurun, asam lambung menurun.
  5. Gerakan usus atau gerak peristaltic lemah dan biasanya menimbulkan konstipasi.
  6. Penyerapan makanan di usus menurun.
Masalah Kebutuhan Gizi Lanjut Usia
  1. Gizi berlebih: Gizi berlebih pada lansia banyak terjadi di negara-negara barat dan kota-kota besar. Kebiasaan makan banyak pada waktu muda menyebabkan berat badan berlebih, apalai pada lansia penggunaan kalori berkurang karena berkurangnya aktivitas fisik. Kebiasaan makan itu sulit untuk diubah walaupun disadari untuk mengurangi makan. Kegemukan merupakan salah satu pencetus berbagai penyakit, misalnya penyakit jantung, kencing manis, dan darah tinggi.
  2. Gizi kurang, Gizi kurang sering disebabkan oleh masalah-masalah social ekonomi dan juga karena gangguan penyakit. Bila konsumsi kalori terlalu rendah dari yang dibutuhkan menyebabkan berat badan kurang dari normal. Apabila hal ini disertai dengan kekurangan protein menyebabkan kerusakan-kerusakan sel yang tidak dapat diperbaiki, akibatnya rambut rontok, daya tahan terhadap penyakit menurun, kemungkinan akan mudah terkena infeksi.
  3. Kekurangan vitamin dan mineral. Bila konsumsi buah dan sayuran dalam makanan kurang dan ditambah dengan kekurangan protein dalam makanan akibatnya nafsu makan berkurang, penglihatan menurun, kulit kering, penampilan menjadi lesu dan tidak bersemangat.
Cara Penyusunan Gizi Lanjut Usia
  • Menu hendaknya mengandung zat gizi dari beraneka ragam bahan makanan yang terdiri dari zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
  • Jumlah kalori yang baik untuk dikonsumsi oleh usia lanjut adalah 50% dari Hidrat Arang yang bersumber dari Hidrat Arang kompleks.
  • Jumlah lemak dalam makanan dibatasi, yang 25-30% dari total kalori.
  • Jumlah protein yang dikonsumsi sebaiknya 8-10% dari total kalori.
  • Makanan sebaiknya mengandung serat dalam jumlah besar yang bersumber pada buah, sayur dan beraneka pati, yang dikonsumsi dengan jumlah yang bertahap.
  • Menggunakan bahan makanan yang tinggi kalsium, seperti susu nonfat, yoghurt, ikan.
  • Makanan mengandung zat besi (Fe dalam jumlah besar, seperti kacang-kacangan, hati,daging, bayam atau sayuran hijau.
  • Membatasi penggunaan garam. Perhatikan label makanan yang mengandung garam, seperti adanya monosodium glutamat, sodium bikarbonat, sodium citrat.
  • Bahan makanan sebagai sumber zat gizi sebaiknya dari bahan makanan yang segar dan mudah dicerna.
  • Hindari bahan makanan yang mengandung alkohol dalam jumlah besar.
  • Makanan sebaiknya yang mudah dikunyah, seperti bahan makanan lembek.
  • Perlu diperhatikan porsi makanan, jangan terlalu kenyang. Porsi makan hendaknya diatur merata dalam satu hari sehingga dapat makan lebih sering dengan porsi yang kecil.
  • Lebih dianjurkan untuk mengolah makanan dengan cara dikukus, direbus, atau dipanggang kurangi makanan yang digoreng.,   
  •  SUMBER

Tidak ada komentar:

Posting Komentar