Organ reproduksi pada cewek, vagina atau Miss V memang organ yang misterius. Sebab, sulit dideteksi apakah Miss V-nya sehat atau tidak. Di dalam Miss V juga terdapat cairan kental atau lendir yang berfungsi menyehatkan karena perannya sebagai pembersih bagian intim tersebut. Sebab Miss V bisa mempertahankan keseimbangan dari bakteri bahkan dapat membersihkan zat asing. Namun ada cara mudah dan sederhana mengetahui apakah Miss V kamu sehat. Caranya yakni dari baunya. Sebab vagina yang sehat itu tidak berbau. Kenapa bisa terjadi bau? Laman askdanandjennifer menjelaskannya. |
1. Jorok Vagina bisa berbau tak sedap jika kamu sebagai cewek tidak menjaga kebersihan. Untuk menjaga Miss V tetap bersih dan higienis, kamu bisa menggunakan sabun batangan atau sabun badan untuk membersihkan bagian luarnya. Setelah dicuci bersih, jangan lupa keringkan vagina dengan benar. Tak hanya itu, dalam menggunakan sabun pun harus dipilih-pilih jangan terlalu wangi. Sebab jika kita menggunakan sabun yang terlalu wangi, itu bisa memicu risiko menciptakan iritasi di daerah vagina. Hati-hati, iritasi ini bisa menyebabkan infeksi. Infeksi yang paling umum terjadi karena kotoran masuk ke vagina setelah buang air besar. Untuk itu, perlu diingat untuk selalu membasuh dari depan ke belakang demi menghindari infeksi. 2. Infeksi Salah satu cara terbaik untuk memerangi infeksi dan bau di vagina adalah dengan memberinya sirkulasi udara. Caranya, bisa dengan memakai celana dalam yang longgar dari bahan katun. Dengan demikian, vagina mendapat banyak aliran udara sehingga mengurangi jumlah keringat. Sebab ketika keringat menumpuk di vagina, maka bisa timbul bau. Jika kamu mencium bau amis di bawah sana, mungkin kamu terinfeksi bakteri. Tenang saja, ada berbagai obat untuk mengatasi infeksi bakteri di vagina. Namun begitu, ada juga cewek yang salah sangka dengan bau vagina yang dikira infeksi bakteri. Padahal, bisa saja dia mengidap penyakit pelvic inflammatory disease (PID) atau dikenal dengan kanker serviks. Hal ini amat berbahaya karena bisa membunuh cewek. Jika sudah berbau, baiknya konsultasikan dengan dokter kandungan. | 3. Hindari douching Douching atau membersihkan vagina dengan menyemprotkan air itu sama saja menyakiti diri sendiri. Douching biasanya dilakukan sebelum berhubungan seks agar terasa bersih dan kesat. Namun sayangnya, saat menyemprotkan air ke vagina, cairan alami yang dihasilkan vagina untuk memerangi infeksi ikut tersapu bersih. Selain itu, douching juga bisa meningkatkan perkembangan infeksi bakteri karena meningkatkan kadar keasaman atau pH vagina. Kemudian, douching juga dapat menyebabkan vagina menjadi mudah merah. Douching hanya boleh dilakukan jika dokter sudah menyuruhnya. Daripada douching, basahi alat kelamin dengan air hangat. 4. Infeksi Jamur Salah satu infeksi yang paling umum untuk vagina adalah infeksi jamur. Gejala yang sangat biasa terasa adalah gatal. Tanda lainnya adalah sakit di dalam atau sekitar vagina. Jika vulva vagina kamu merah dan membengkak, bisa jadi kamu terkena infeksi jamur. Dalam kondisi ini, kamu dilarang keras berhubungan seksual. Karena bisa mengakibatkan masalah yang lebih buruk. Infeksi jamur juga mengakibatkan munculnya kotoran yang abnormal. Kadang-kadang keluar berwarna putih atau bening. Atau juga bisa abu-abu atau hijau. Jika kamu mencium bau amis seperti ikan, maka kamu harus segera ke dokter. Sebab kamu bisa saja terserang vaginosis bakteri atau trikomoniasis. | |
5. Infeksi Menular Seksual (IMS) IMS adalah penyebab keputihan dan bau. IMS biasanya karena hubungan seks tanpa kondom. Gonore adalah salah satu PMS yang sangat umum yang biasanya muncul dalam 2-5 hari setelah infeksi terjadi. Gonore dapat menyebabkan keputihan dan frekuensi buang air kecil meningkat. Ini juga dapat menyebabkan rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil. Chlamydia adalah IMS yang biasanya menyebabkan bau vagina. Chlamydia dapat menyebabkan rasa nyeri saat kencing dan keluarnya cairan vagina. Ini juga dapat menyebabkan hubungan seksual sangat menyakitkan. (cumicumi@Jak) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar