Perempuan umumnya setiap bulan kedatangan "tamu" alias mengalami periode menstruasi. Rata-rata para perempuan mengalami haid setiap bulannya selama antara dua sampai tujuh hari. Tetapi tidak jarang juga perepuan yang mengalami periode menstruasi yang lebih panjang atau lebih dari dua minggu.
Mengenai hal ini, jangan dianggap remeh dan harus dideteksi sejak dini. Sebab bisa saja ada bahaya yang mengintai kondisi kesehatan kamu. Periode menstruasi terjadi pada semua wanita sejak masa pubertas, yaitu rata-rata usia 11 atau 12 tahun hingga masa menopause. Menstruasi terjadi ketika sel telur yang berada pada lapisan rahim meluruh karena tidak dibuahi oleh sperma, sehingga terjadi pendarahan dan keluar melalui vagina atau Miss V.
Mengenai hal ini, jangan dianggap remeh dan harus dideteksi sejak dini. Sebab bisa saja ada bahaya yang mengintai kondisi kesehatan kamu. Periode menstruasi terjadi pada semua wanita sejak masa pubertas, yaitu rata-rata usia 11 atau 12 tahun hingga masa menopause. Menstruasi terjadi ketika sel telur yang berada pada lapisan rahim meluruh karena tidak dibuahi oleh sperma, sehingga terjadi pendarahan dan keluar melalui vagina atau Miss V.
Panjang periode menstruasi masing-masing perempuan bervariasi antara dua
sampai tujuh hari, dengan selang waktu rata-rata 28 hari. Namun,
rentang waktu antar periode menstruasi juga bervariasi mulai dari 24
hari sampai 35 hari, hal itu masih dianggap normal.
Tetapi jika periode menstruasi kamu terlalu panjang bahkan hingga lebih dari dua minggu, kamu perlu waspada terhadap beberapa alasan kesehatan yang menyebabkannya. Hal ini mungkin wajar jika kamu telah mendekati usia menopause, yaitu antara usia 45-55 tahun karena perubahan hormon yang sangat drastis.
Berikut beberapa penyebab periode menstruasi menjadi lebih panjang, seperti dilansir empower, Kamis (11/10):
1. Pertumbuhan fibroid non-kanker dalam rahim (fibroid uterus).
2. Pertumbuhan polip dalam rahim.
3. Memiliki endometriosis, suatu penyakit dimana jaringan endometrium rahim mengalami pertumbuhan hingga menonjol keluar rahim.
4. Menderita penyakit radang panggul
5. Ketidakseimbangan hormon sementara, misalnya, ketika mengubah kontrasepsi hormonal.
6. Pemasangan alat kontrasepsi IUD tembaga yang mungkin membuat menstruasi kamu menjadi berat.
7. Hamil dan keguguran, mungkin kamu mengira darah keguguran dari kehamilan yang tidak diketahui sebelumnya sebagai darah menstruasi.
8. Pendarahan disfungsional uterus (DUB/Dysfunctional Uterine Bleeding), dokter tidak tahu apa yang menyebabkan DUB dan dapat mendiagnosa kamu dengan kondisi tersebut jika tidak dapat menemukan penyebab pendarahan.
Jika tidak ada penyebab fisik yang jelas, terutama jika kamu telah berusia setengah baya, dokter mungkin akan menunggu hingga kamu menopause dan menjelaskan hal ini karena ketidakseimbangan hormonal dan dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan.
Sementara untuk pemeriksaan panggul dan USG rahim akan dilakukan untuk melihat apakah ada kelainan tertentu yang menyebabkan panjangnya periode menstruasi. Dokter akan melakukan operasi jika menemukan fibroid, polip, atau lapisan endometrium di tempat yang tidak seharusnya. Pengobatan lain meliputi terapi penggantian hormon, terapi obat yang membuat periode menstruasi lebih ringan, dan anti-inflamasi untuk mengurangi kehilangan terlalu banyak darah.
Tetapi jika periode menstruasi kamu terlalu panjang bahkan hingga lebih dari dua minggu, kamu perlu waspada terhadap beberapa alasan kesehatan yang menyebabkannya. Hal ini mungkin wajar jika kamu telah mendekati usia menopause, yaitu antara usia 45-55 tahun karena perubahan hormon yang sangat drastis.
Berikut beberapa penyebab periode menstruasi menjadi lebih panjang, seperti dilansir empower, Kamis (11/10):
1. Pertumbuhan fibroid non-kanker dalam rahim (fibroid uterus).
2. Pertumbuhan polip dalam rahim.
3. Memiliki endometriosis, suatu penyakit dimana jaringan endometrium rahim mengalami pertumbuhan hingga menonjol keluar rahim.
4. Menderita penyakit radang panggul
5. Ketidakseimbangan hormon sementara, misalnya, ketika mengubah kontrasepsi hormonal.
6. Pemasangan alat kontrasepsi IUD tembaga yang mungkin membuat menstruasi kamu menjadi berat.
7. Hamil dan keguguran, mungkin kamu mengira darah keguguran dari kehamilan yang tidak diketahui sebelumnya sebagai darah menstruasi.
8. Pendarahan disfungsional uterus (DUB/Dysfunctional Uterine Bleeding), dokter tidak tahu apa yang menyebabkan DUB dan dapat mendiagnosa kamu dengan kondisi tersebut jika tidak dapat menemukan penyebab pendarahan.
Jika tidak ada penyebab fisik yang jelas, terutama jika kamu telah berusia setengah baya, dokter mungkin akan menunggu hingga kamu menopause dan menjelaskan hal ini karena ketidakseimbangan hormonal dan dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan.
Sementara untuk pemeriksaan panggul dan USG rahim akan dilakukan untuk melihat apakah ada kelainan tertentu yang menyebabkan panjangnya periode menstruasi. Dokter akan melakukan operasi jika menemukan fibroid, polip, atau lapisan endometrium di tempat yang tidak seharusnya. Pengobatan lain meliputi terapi penggantian hormon, terapi obat yang membuat periode menstruasi lebih ringan, dan anti-inflamasi untuk mengurangi kehilangan terlalu banyak darah.
Jika panjangnya periode menstruasi disebabkan karena kontrasepsi IUD tembaga, bisa diubah dengan IUD hormonal. IUD hormonal dapat mengurangi periode menstruasi, sedangkan IUD tembaga membuatnya lebih berat. Kemudian kamu juga perlu mengonsumsi suplemen gizi untuk menggantikan nutrisi yang hilang karena pendarahan yang berlebihan. (cumicumi@Jak)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar